![]() |
| Keluarga Besar Annur |
LUMAJANG – Seusai tahlil di makam pendiri, Abuya KH. Ali Ihsan dan Nyai Hj. Fatimatuzzahra, keluarga besar An-Nur menggelar pertemuan khidmat yang dihadiri seluruh putra-putrinya, Sabtu (23/8/2025) sukses dan penuh khidmat.
Acara tersebut menjadi momentum penting dalam meneguhkan kebersamaan, meneruskan perjuangan, serta menjaga amanah para muassis.
Dalam pertemuan itu, KH. Misbahul Khoiri memimpin rapat dan menyampaikan sambutan penuh ketegasan.
“Segala langkah ini semata-mata bentuk khidmat kepada pendiri, melanjutkan perjuangan, dan mengembangkannya. Tidak ada maksud lain. Ketaatan pada organisasi adalah harga mati, dan semua harus tunduk serta patuh demi persatuan,” tandasnya.
Sementara Putra-putri KH. Ali Ihsan yang hadir dan memberikan sambutan satu per satu adalah:
1. KH. Rohmatulloh (alm.) – dikenang dengan doa.
2. KH. Misbahul Khoiri – memimpin jalannya rapat.
3. K. Lutfi
4. KH. Imron Fauzi
5. Neng Hajjah Luluk Salima
6. Neng Iva Fauziyah
7. K. Jamaludin
Enam bersaudara yang hadir bergantian memberikan sambutan, menekankan satu pesan penting: ayo terus maju bersama, berkhidmat pada muassis, dan jaga persatuan.
Dalam musyawarah tersebut, ditetapkan keputusan penting:
SMA An-Nur resmi dipindahkan ke kawasan barat, tepatnya di lingkungan Annur Azzahra.
Meski berpindah lokasi, semangat perjuangan tetap satu. Baik di Annur Azzahra, Induk, maupun El Aly, seluruh kegiatan pendidikan adalah satu tarikan napas perjuangan untuk menjaga dan mengembangkan amanah Abuya KH. Ali Ihsan.
![]() |
| Sesi foto bersama |
Melalui sambutan bergantian, para putra-putri KH. Ali Ihsan menyerukan kepada seluruh ustadz-ustadzah, santri, alumni, dan masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan keputusan keluarga ini.
“Keputusan ini bukanlah kehendak pribadi, tetapi hasil musyawarah keluarga besar. Tugas kita sekarang adalah mensosialisasikannya, menyatukan langkah, dan menjaga agar perjuangan ini terus berkembang. Semua elemen harus ikut serta,” demikian inti pesan keluarga besar.
Pertemuan keluarga besar ini meneguhkan bahwa warisan para muassis tidak berhenti hanya pada menjaga, tetapi juga mengembangkan perjuangan agar semakin bermanfaat luas.
Dengan kebersamaan, ketaatan, dan doa bersama, keputusan ini diharapkan menjadi jalan keberkahan, serta memperkuat langkah pendidikan Islam yang telah digagas oleh Abuya KH. Ali Ihsan dan Nyai Hj. Fatimatuzzahra. ADM


