LUMAJANG – Semangat nasionalisme dan kebersamaan tampak begitu kental di Desa Babakan, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, saat ratusan warga tumpah ruah di jalan desa mengikuti karnaval peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Hujan yang mengguyur sejak sore tak mampu memadamkan antusiasme masyarakat untuk ikut serta dalam kemeriahan tersebut.
Dengan mengusung tema “Satu Irama, Satu Jiwa, Memajukan Desa Bersama Desa Babakan,” karnaval yang digelar pada Sabtu (1/11/2025) itu diikuti oleh 17 peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari PAUD, TK, hingga kelompok masyarakat umum. Warna-warni kostum tradisional dan kreatif menambah semarak suasana desa yang biasanya tenang menjadi lautan semangat merah putih.
Acara diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul pemotongan pita oleh Kepala Desa Babakan, Muhammad Rifal Andrianto, sebagai simbol dimulainya karnaval. Suara riuh tepuk tangan menggema ketika balon-balon dilepaskan ke udara, diikuti penampilan tarian daerah dan parade busana khas Nusantara yang memukau penonton di sepanjang jalan desa.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPRD Kabupaten Lumajang dari Fraksi PDI Perjuangan Komisi B, H. Bukasan, bersama jajaran Forkopimcam, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan panitia pelaksana yang turut memberi dukungan penuh terhadap acara tahunan ini.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Muhammad Rifal Andrianto menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, ini adalah awal yang baik bagi Desa Babakan. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dan mendukung karnaval ini,” ujarnya penuh semangat.
Ia juga berpesan agar semangat kebersamaan dan ketertiban tetap dijaga.
“Meskipun hujan, kita tetap semangat, aman, tertib, dan jangan lupa sholatnya,” imbuhnya yang disambut tepuk tangan warga.
Sementara itu, H. Bukasan mengapresiasi partisipasi masyarakat yang luar biasa.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat warga. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk kebanggaan dan cinta terhadap desa,” tuturnya.
Karnaval yang berlangsung hingga malam hari itu berjalan tertib dan penuh sukacita. Di balik rintik hujan yang turun, semangat gotong royong dan cinta tanah air warga Desa Babakan justru semakin menguat—menjadi bukti nyata bahwa hujan tak mampu menghalangi langkah untuk merayakan kemerdekaan dengan penuh kebanggaan.

