| Bahrusyofan hasanudin |
“Tresna tan cukup rasa, tresna butuh materi...”
Lirik ini bukan sekadar nyanyian, tapi tamparan keras buat mereka yang hidup dalam mimpi, berfikir bahwa cinta cukup dengan pelukan dan janji manis. Bangunlah! Hidup tidak digerakkan oleh cinta semata—tapi oleh kerja keras, tanggung jawab, dan kesiapan finansial.
Lagu Bali "Tresna Butuh Materi" menguliti kenyataan yang sering ditutup-tutupi: bahwa cinta tanpa uang hanyalah kata-kata kosong. Di balik senyum pasanganmu, ada kekhawatiran tentang biaya hidup, masa depan anak, harga sewa, dan isi dapur. Kalau kamu hanya datang bawa cinta tapi tidak bawa masa depan, jangan heran kalau akhirnya kamu ditinggal.
"Ada uang baliku sayang, tak ada uang beliku tendang”
Lirik ini bukan cuma sindiran Ini sindiran keras bagi pecinta pemalas. Cinta yang sehat tidak meminta-minta. Ia memberi, berjuang, dan bertanggung jawab.
Baca juga: Kalau bukan ulama lalu siapa
Jadi kalau kamu masih bangga berkata “yang penting saling sayang”, dengarkan baik-baik lagu ini karangan Mr. Rayen dan diaransemen oleh Abel Dipayana dari label Music Bali. Seperti yang di kutip rri.co.id. Karena dalam hidup nyata, rasa cinta saja tidak bisa mengisi piring kosong namun tanpa cinta pengorbananmu sia sia. Tresna butuh materi, dan itu bukan matre—itu logika yang masuk ke hati dan realita.
Menurut saya lagu ini mempertegas alam percintaan antara manusia, yang dimana lagu ini menggambarkan realita hubungan asmara zaman sekarang yang tidak bisa hanya bermodal cinta semata.
Penulis: Bahrusyofan Hasanudin Aktivis Mahasiswa
