 |
| Jolly Roger lambang utama setiap bajak laut |
Akhir-akhir ini, ramai kabar bahwa MPR melarang pengibaran bendera One Piece karena dianggap tidak sesuai dengan simbol-simbol kenegaraan. Sontak, banyak pecinta anime—khususnya penggemar Luffy dan kawan-kawan—merasa tersinggung, bahkan kecewa.
Padahal Abdurahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 Republik Indonesia, pernah berkata dengan santai dan penuh makna seperti yang dilansir Gusdurian.net :
"Kibarkan bendera apapun yang kalian suka, asal jangan lebih tinggi dari bendera Merah Putih.”
Kalimat itu sederhana, tapi maknanya dalam: kebebasan berekspresi boleh, selama tetap tahu tempat dan hormat pada negeri ini. Kata kata ini menurut saya boleh lah jadi rujukan ☺️.
Lalu kenapa sekarang, bendera fiksi yang tak ada niat makar, tak ada ajakan anarkis malah dibatasi seolah jadi ancaman?
Bendera One Piece bukan bendera pemberontakan. Itu simbol mimpi.
Simbol persahabatan, loyalitas, dan semangat pantang menyerah. Di tengah generasi muda yang semakin apatis, muncul anak-anak muda yang justru belajar nilai hidup dari kru Topi Jerami—dan mereka bangga menunjukkannya.
Justru Kita Harus Takut Kalau Anak Muda Tak Lagi Punya Simbol Harapan
Ironis, ketika bendera bajak laut One Piece dipermasalahkan, sementara bendera-bendera lain yang mewakili ormas intoleran dibiarkan bebas.
Bendera anime dilarang, tapi bendera korupsi dibiarkan berkibar lewat proyek-proyek siluman.
Lucu, bukan?
Bagi kami, penggemar One Piece sejati, bendera itu bukan alat politik. Itu lambang jalan hidup.
Selama Merah Putih tetap paling tinggi, kami tak pernah lupa di mana kami berpijak.
Kami hanya ingin berkibar—dengan mimpi, dengan harapan, dengan kebebasan berekspresi yang masih sah dijamin konstitusi.
To the World Government (MPR maksudnya):
Kami bukan bajak laut yang ingin menjatuhkan kerajaan.
Kami hanya nakama yang ingin tetap setia pada kapal mimpi kami.
🏴☠️ "Aku akan menjadi Raja Bajak Laut!" dan tidak ada undang-undang yang bisa melarang orang bermimpi.
Penulis: Bahrusyofan Hasanudin Aktivis Mahasiswa
