Saat ini, di sini, aku berdiri di sekitar api.
Seandainya aku adalah api
Jadi api macam apakah aku ini?
Apakah aku menjadi api yang membakar hutan
Api yang membakar rumah-rumah dempet di perkampungan kumuh
Api yang membakar pasar-pasar tradisional
Api yang besar, tak terkendali, membakar apapun yang dilewatinya.
Atau
Apakah aku menjadi api yang menyinari di kegelapan malam
Api yang menghangatkan di saat aku kedinginan
Seperti api unggun yang ada di hadapanku saat ini.
Api menghancurkan
Dunia ini telah terbakar oleh api kebencian, dendam, ketamakan, iri hati, nafsu, kekerasan
Merasuki masyarakat
Meracuni masing-masing pribadi
Namun api juga memurnikan
Seperti emas yang dimurnikan di dalam tanur api
Demikian pula hatiku dimurnikan
Semangatku dikobarkan
Jiwaku dihangatkan
Menjadi api yang berkobar
Dan bukan bara yang hampir padam
Yang sudah merasa nyaman dan berpikir “ah…yang penting menyala”
Aku mau berani keluar dari diri sendiri
Membakar semangat teman-teman, saudara, masyarakat
Membakar semangat dunia
Aku ingin menjadi api yang menyulut kobaran api-api lain
Ternyata,
Siapapun diriku, aku mampu bersinar
Apapun watak dan perangaiku, aku dapat membawa cahaya dan kehangatan
Aku mampu berubah dan mengubah
Dalam keheningan malam,
aku menyerahkan diriku kepada-Mu ya Allah
telah kulewati kabut kekelaman hari-hariku
aku tahu ada yang lebih daripada sehirup nafas ini
aku percaya bahwa hari ini bukanlah suatu akhir
aku tidak dapat melihat jauh melampaui bintang-bintang
namun aku tahu di mana Engkau berada
gembira bagaikan rasa lapar di dalam hatiku
waktunya akan tiba saat segala sesuatu memudar
ke dalam gelapnya malam
bagaikan memori yang tercerabut
oleh karena itu aku bersujud, memohon
terangilah aku
tunjukkanlah tanda kepadaku
kehendak-Mu terjadi dalam diriku
terangilah aku.
![]() |
| Pantai wotupecak Lumajang |
http://www.youtube.com/watch?v=fSKO052wjI0
Oleh:(Riswanto, SJ)
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1575326742996905"
crossorigin="anonymous"></script>

