270-قال رسول الله ﷺ :«يَأْتِي عَلَى النَّاس زمَان يكون هَلَاك الرجل عَلَى يَد زَوجته وأبويه وَولده يُعَيِّرُونَهُ بالفقر وَيُكَلِّفُونَهُ مَا لَا يُطيق فَيدْخل المداخل الَّتِي يذهب فِيهَا دينه فَيهْلك».
لا أصل له بهذا اللفظ، وورد حديث بنحوه وهو منكر.
270- Rasulullah saw., semoga Allah memberkahinya dan memberinya kedamaian, bersabda: “Akan tiba saatnya bagi manusia ketika seorang laki-laki akan dihancurkan oleh istri, orang tua, dan anak-anaknya. Mereka akan mengejeknya dengan kemiskinan dan membebaninya dengan beban yang melebihi kemampuannya, sehingga ia akan terjerumus ke dalam hal-hal yang akan menghancurkan imannya dan ia akan binasa.”
Tidak ada dasar dalam perkataan ini, dan hadits serupa diriwayatkan, namun ditolak.
الحكم على الحديث :
ضعفه العراقي.[تخريج أحاديث الإحياء = المغني عن حمل الأسفار (ص458)]. وقال ابن تيمية:«هذا اللفظ ليس معروفًا». [أحاديث القصاص (ص84)]. وقال السخاوي«واهي». [المقاصد الحسنة (ص329 ت الخشت)].وقال الألباني «منكر». [سلسلة الأحاديث الضعيفة والموضوعة وأثرها السيئ في الأمة (7/ 269)].
Putusan atas hadits:
Kelemahannya ditentukan oleh Al-Irak. [Takhrij Ahadith Al-Ihya = Al-Mughni 'an Haml Al-Asfar (hlm. 458)]. Ibnu Taimiyah berkata: “Kata-kata ini tidak diketahui.” [Hadits Al-Qassas (hlm. 84)]. Al-Sakhawi berkata: “Lemah.” [Al-Maqasid Al-Hasanah (hlm. 329, edisi Al-Khasht)]. Al-Albani berkata: “Itu tidak pantas.” [Silsilah Al-Ahadits Al-Da’ifah Wa-Mawdu’ah Wa-Isharuhu ‘Adharihi Al-Ummah (7/269)].
أحكام المحدثين :
هذا اللفظ ذكره الغزالي :«قال ﷺ يأتي على الناس زمان يكون هلاك الرجل على يد زوجته وأبويه وولده يعيرونه بالفقر ويكلفونه ما لا يطيق فيدخل المداخل التي يذهب فيها دينه فيهلك». [إحياء علوم الدين (2/ 24)].
Hukum para ulama hadits:
Pernyataan ini diriwayatkan oleh Al-Ghazali: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Akan datang suatu masa di mana seorang laki-laki akan dibinasakan oleh istri, orang tua, dan anak-anaknya. Mereka akan mengejeknya dengan kemiskinan dan membebaninya dengan beban yang tidak sanggup ditanggungnya, sehingga ia terjerumus dalam hal-hal yang merusak imannya dan ia pun binasa.'" [Ihya' Ulumuddin (2/24)].
ولم أجده مسندا بهذا اللفظ، ولكن ورد نحوه عند الخطابي :«أخبرنا أبو سليمان قال: حدثنا أحمد بن سلمان النجاد قال: حدثنا محمد بن يونس الكديمي قال: حدثنا محمد بن منصور الجشمي قال: حدثنا سلم بن سالم قال: حدثنا السري بن يحيى، عن الحسن، عن أبي الأحوص، عن عبد الله بن مسعود قال: قال رسول الله ﷺ:«ليأتين على الناس زمان لا يسلم لذي دين دينه إلا من فر بدينه من قرية إلى قرية ومن شاهق إلى شاهق ومن جحر إلى جحر كالثعلب الذي يروغ. قالوا: ومتى ذاك يا رسول الله؟ قال: إذا لم تنل المعيشة إلا بمعاصي الله عز وجل فإذا كان ذلك الزمان حلت العزوبة، قالوا: وكيف ذاك يا رسول الله، وقد أمرتنا بالتزوج؟. قال: لأنه إذا كان ذلك الزمان كان هلاك الرجل على يدي أبويه، فإن لم يكن له أبوان فعلى يدي زوجته وولده، فإن لم يكن له زوجة ولا ولد فعلى يدي قرابته. قالوا: وكيف ذاك يا رسول الله؟ قال رسول الله ﷺ: يعيرونه بضيق المعيشة فيتكلف ما لا يطيق حتى يورده موارد الهلكة». [العزلة للخطابي (ص10)]. محمد بن يونس الكديمي يتهم بوضع الحديث. [سؤالات حمزة للدارقطني (ص111)].
Bahasa Indonesia: Saya tidak menemukannya dalam rantai periwayatan ini, tetapi hal serupa diriwayatkan oleh Al-Khattabi: “Abu Sulaiman memberi tahu kami: Ahmad bin Salman Al-Najjad memberi tahu kami: Muhammad bin Yunus Al-Kadimi memberi tahu kami: Muhammad bin Mansur Al-Jashmi memberi tahu kami: Salm bin Salim memberi tahu kami: Al-Sari bin Yahya memberi tahu kami, atas otoritas Al-Hasan, atas otoritas Abu Al-Ahwas, atas otoritas Abdullah bin Masoud, yang berkata: Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, bersabda: ‘Akan datang suatu masa pada manusia ketika tidak seorang pun yang beragama akan aman dalam agamanya kecuali orang yang melarikan diri dengan agamanya dari desa ke desa, dari dataran tinggi ke dataran tinggi, dan dari lubang ke lubang seperti rubah yang menyelinap. ’ Mereka berkata: ‘Kapan itu akan terjadi, wahai Rasulullah? ’ Beliau bersabda: ‘Ketika penghidupan tidak dapat diperoleh kecuali dengan tidak menaati Allah, Yang Mahakuasa, maka ketika Jika saat itu tiba, hidup membujang diperbolehkan.’ Mereka berkata: ‘Bagaimana itu bisa terjadi, wahai Rasulullah, padahal engkau telah memerintahkan kami untuk menikah?’” Beliau berkata: Karena jika saat itu tiba, kehancuran seorang laki-laki akan berada di tangan kedua orang tuanya. Jika ia tidak memiliki orang tua, maka di tangan istri dan anak-anaknya. Jika ia tidak memiliki istri atau anak, maka di tangan kerabatnya. Mereka berkata: Bagaimana itu, wahai Rasulullah? Rasulullah, saw, bersabda: Mereka akan mengejeknya karena kondisi hidupnya yang sulit, sehingga ia melakukan lebih dari yang dapat ia tanggung hingga hal itu membawanya ke titik kehancuran. [Al-Azla oleh Al-Khattabi (hal. 10)]. Muhammad bin Yunus Al-Kadimi dituduh melakukan pemalsuan hadis. [Pertanyaan-pertanyaan Hamza oleh Al-Daraqutni (hal. 111)].
ورواه الرافعي :«أنا إسماعيل بن محمد بن حمزة أنا سعد بن الحسن القصري، أنا علي بن إبراهيم البزاز، أنا محمد بن يحيى المعروف بابن أبي زكريا، ثنا محمد بن مسعود بن الحارث القزويني، ثنا أحمد بن عبد الرحمن المخزومي، ثنا عبد الحميد بن يحيى، عن مبارك بن فضالة، عن الحسن، عن عبد الله بن مسعود قال: قال رسول الله ﷺ..». [التدوين في أخبار قزوين (2/ 21)].
Al-Rafi’i meriwayatkan: “Saya Ismail bin Muhammad bin Hamzah, saya Saad bin Al-Hasan Al-Qasri, saya Ali bin Ibrahim Al-Bazzaz, saya Muhammad bin Yahya, dikenal dengan Ibnu Abi Zakariya, saya Muhammad bin Masoud bin Al-Harith Al-Qazwini, saya Ahmad bin Abdul Rahman Al-Makhzumi, saya Abdul Hamid bin Yahya, atas wewenang Mubarak bin Fadala, pada wewenang Al-Hasan, atas wewenang Abdullah bin Masoud, yang mengatakan: Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, bersabda…” [At-Tadwin fi Akhbar Qazwin (2/21)].
عبد الحميد بن يحيى مجهول، قال العقيلي :«مجهول بالنقل، لا يتابع على حديثه». [الضعفاء الكبير للعقيلي (3/ 40)]. وهو عند البيهقي من حديث أبي هريرة : «439 – أخبرنا أبو الحسين بن بشران، أنبأنا أبو الحسن علي بن محمد المصري، ثنا جامع بن سودة، ثنا عبد الله بن مسلمة بن قعنب، ثنا المبارك بن فضالة، عن الحسن، عن أبي هريرة مرفوعا فذكره». [الزهد الكبير للبيهقي (ص183)] جامع بن سودة ذكره الذهبي وقال
أنه حدث بخبر باطل في الجمع بين الزوجين، كأنه آفته. [ميزان الاعتدال (1/ 387)].
Abdul Hamid bin Yahya tidak dikenal. Al-Uqaili berkata: "Dia tidak dikenal dalam periwayatan, dan haditsnya tidak diikuti." [Al-Du'afa' Al-Kabir karya Al-Uqaili (3/40)]. Dan disebutkan dalam Al-Baihaqi dari hadits Abu Hurairah: "439 - Abu Al-Husain bin Bisyran mengabarkan kepada kami, Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad Al-Masry mengabarkan kepada kami, Jami' bin Sawdah mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Muslimah bin Qanab mengabarkan kepada kami, Al-Mubarak bin Fadalah mengabarkan kepada kami, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah, dengan mata rantai periwayatan yang dapat ditelusuri hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." [Al-Zuhd Al-Kabir karya Al-Baihaqi (hal. 183)] Al-Dzahabi meriwayatkan sebuah hadits palsu tentang menikahkan dua orang istri, seolah-olah hal itu merupakan aibnya. [Mizan Al-I’tidal (1/387)]
وفي الباب صح قوله ﷺ :«أول ما هلك بنو إسرائيل أن امرأة الفقير كانت تكلفه من الثياب أو الصبغ، أو قال: من الصيغة ما تكلف امرأة الغني». [التوحيد لابن خزيمة (2/ 758)].
Dalam bab ini diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hal pertama yang membinasakan Bani Israil adalah istri seorang miskin membebaninya dengan sandang dan papan celup, atau beliau bersabda: “Dengan memformulasikan apa yang dibebankan oleh seorang istri kaya.” [At-Tawhid karya Ibnu Khuzaymah (2/758)].
Sumber: diwan--ahadiths.com

